Konfigurasi Slim Framework

No Comments
Halo teman-teman! Apa kabar? Pada artikel sebelumnya saya sudah membahas tentang Bootstrapping Slim Framework, artikel ini adalah lanjutannya, yaitu konfigurasi (setting) untuk Slim Framework.

Ada dua cara mengatur konfigurasi dari Slim. Yang pertama pada saat Slim di-inisiasi dan yang kedua setelah Slim di-inisiasi. Semua setting dapat digunakan dan dimodifikasi. Secara umum pengaturan Slim dapat dilihat di bawah ini.


Setting Pada Saat Inisiasi

Untuk mendefinisikan setting pada saat inisiasi melalui Slim Constructor.
<?php
$app = new Slim(array(
    'debug' => true
));

Setting Setelah Inisiasi

Untuk mendifinisikan setting setelah installasi menggunakan Slim Config Application Instance. Parameter pertama adalah nama setting dan yang kedua adalah nilainya.
<?php
$app->config('debug', false);

Atau menggunakan array
<?php
$app->config(array(
    'debug' => true,
    'templates.path' => '../templates'
));

Untuk mendapatkan nilai dari konfigurasi bisa menggunakan Slim Config Application Instance. Parameter pertama adalah nama setting, tanpa pameter kedua. Jika setting tidak ditemukan maka akan mengambalikan nilai null.
<?php
$settingValue = $app->config('templates.path'); //returns "../templates"
$settingValue = $app->config('undefined.setting'); //returns null

Setting pada Slim tidak ada batasan, teman-teman bisa mendefinisikan setting sendiri.
$app->config(array(
    'db.host' => 'localhost',
    'db.user' => 'root',
    'db.pass' => 'secret',
    'db.name' => 'db_slim_app'
));

Reserved Setting Variable

Beberapa setting dalam Slim Framework tersedia/ada secara default pada dokumentasi Slim. Saya tidak bisa menjelaskan satu per satu karena keterbatasan waktu.

Alternatif

Selain menggunakan metode yang saya jelaskan di atas, dapat menggunakan "dotenv" yang menurut saya lebih praktis. Silakan cek repository dotenv.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 komentar

Post a Comment